Minggu, 04 November 2018

Pembelajar Matematika Untuk SD Menurut Para Ahli

Pembelajar Matematika Untuk SD Menurut Para Ahli

2.  Pembelajaran Matematik Sekolah Dasar
Pembelajaran berarti proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara orang yang belajar dan orang yang mengajar.
            Belajar dapat diartikan sebagai poerubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.(W. H. Burton, The Guidance of Learning Activities, 1984)
Menurut Ibid, hlm 26 belajar mempunyai tujuan:
a.  Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir
b.  Penanaman konsep dan keterampilan
c.   Pembentukan sikap.
Pembelajaran matematika SD perlu adanya penggunaan konteks dunia nyata dan sesuai dengan sifat mereka. Oleh karena itu, pengajaran masih harus tetap berdasarkan sifat-sifat atau cirri-ciri perkembangan pada masa umum SD. Satu prinsip yang penting adalah bahwa sebagian besar anak-anak di SD masih dalam tahap operasional konkret. Karena itu mereka kurang mampu berfikir abstrak seperti masa remaja. Ini berarti bahwa pengajaran di SD harus sekonkret mungkin dan betul-betul dialami. Pelajaran matematika sebaiknya menggunakan objek konkret untuk menunjukkan konsep dan membiarkan siswa memanipulasi objek mewakili prinsip-prinsip matematika. Penekannya pada penggunaan matematika untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, seperti pelajaran simulasi membeli barang-barang dan menerima uang kembali atau mengelola sebuah toko atau bank. Aktivitas inni memberikan siswa konsep-konsep mental secara konkret yang sedang mereka pelajari.
Kelompok belajar dalam pembelajaran matematika SD sangat diperlukan karena akan membantu proses belajar mengajar. Kelompok belajar diperlukan untuk anak-anak yang membutuhkan bantuan karena mereka “kurang” dibandingkan yang lain. Dalam kelompok belajar anak yang lebih pandai dapat membantu anak yang kurang pandai.

0 komentar:

Posting Komentar