Rabu, 07 November 2018

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG JENIS-JENIS BUDAYA DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG JENIS-JENIS BUDAYA DI INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan penelitian menyatakan bahwa pembelajran PKn di Sekolah Dasar masih banyak yang dilakukan secara konvesional (pembelajaran yang berpusat pada guru) dan prestasi mata pelajaran PKn masih rendah. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran PKn selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan caramah, akibatnya pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Pada akhirnya, tingkat hasil belajar siswa dalam penguasaan materi  kurang.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap Warga Negara berhak mendapat pendidikan dan pada ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 “ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan salah satu upaya manusia untuk  meningkatkan kualitas hidupnya. Mutu pendidikan akan berpengaruh besar terhadap lulusannya dan kemajuan suatu bangsa, untuk itu diperlukan kerjasama antara seluruh stakeholder  pendidikan untuk terus-menerus meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya yang dapat di lakukan adalah dengan  memberikan pembelajaran  yang bermutu dan efektif.  Agar tercipta proses pembelajaran yang lebih baik dibutuhkan seorang guru yang professional. Guru yang professional adalah guru yang memiliki sekumpulan bidang ilmu sebagai landasan dari sejumlah tehnik dan  prosedur yang unik. Sebagai contoh seorang guru harus mempelajari psikologi, metode pembelajaran, dan lain-lain (Sardiman, dalam  M. Serian Iskandar : 2010).
Guru merupakan ujung tombak pendidikan, terutama seorang guru SD yang merupakan guru pertama dalam pendidiakn formal yang meletakkan beraneka macam pengetahuan sebagai dasar pengetahuan siswa. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya jika guru SD mempunyai kemampuan dan tingkat profesionalisme yang tinggi dalam mengelola pendidikan bagi para siswanya.
Undang-undang RI. No. 20 Pasal  40 ayat (2) tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi : Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kuatif,  dinamis dan dialogis. Mempunyai komite secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan seusia dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Sementara itu, dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar nasional Pendidikan. Pasal 19, ayat (1) dinyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada  satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa. Hal ini akan mengarahkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam belajar dan memberikan ruang gerak yang cukup untuk prakarsa, kreativitas dan  kemandirian sesuai dengan  bakat, minat dan perkembangan  fisik serta fisiologi siswa.
Berdasarkan perundangan di atas hendaknya guru mengubah pradigmanya selama ini yakni dari mengajar siswa menjadi membelajarkan siswa. Selain itu, menguasai berbagai model/strategi pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan dan penuh kebermaknaan bagi para siswanya, hingga pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
  Banyak model, metode dan strategi yang dapat digunakna oleh guru dalam proses pembelajaran. Diantara sekian banyak model pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Picture and Picture.
Model pembelajaran Picture and Picture adalah salah satu model  pembelajaran yang inovatif, yang mampu memotivasi siswa karena di dalam proses pembelajarannya didukung oleh alat-alat peraga yang menarik. Alat peraga dalam hal ini berupa gambar yaitu alat peraga semi konkret yang diharapakan mampu membantu anak untuk dapat mengingat materi pelajaran dengan  baik sehingga hasil pembelajarannya menjadi lebih optimal. Sejauh ini peneliti belum menemukan contoh pembelajaran Picture and Picture, namun peneliti optimis model pembelajaran Picture and Piture mampu menngkatkan prestasi belajar siswa.

B.      Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadi masalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika tentang pengurangan semester ganjil tahun 2013/2014, antara lain :
1.      Apakah guru sering menggunakan metode belajar yang konvensional ?
2.      Apakah guru jarang menggunakan media yang menarik pada saat pembelajaran ?
3.      Apakah siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas ?
4.   Apakah proses pembelajaran di kelas kurang menarik perhatian siswa ?

0 komentar:

Posting Komentar