Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan Menggunakan Sistem Oscillating Water Column di Perairan Pulau Bawean Kabupaten Gresik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Merujuk pada UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, yang mengamanatkan bahwa dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, maka pengelolaan energi ditujukan untuk tercapainya kemandirian pengelolaan energi, terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan, serta termanfaatkannya energi secara efisien di semua sektor dan tercapainya peningkatan akses energi kepada masyarakat yang tidak mampu atau yang tinggal di daerah terpencil. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik nasional pun semakin besar. Krisis energi adalah suatu permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan oleh khalayak umum pada saat ini.
Dimana sumber energi utama yang telah digunakan, yakni sumber energi bahan bakar fosil yang ketersediaannya semakin menipis dari waktu ke waktu. Indonesia memiliki potensi akan berbagai sumber energi terbarukan yang sampai saat ini masih kurang bisa dimanfaatkan secara optimal. Indonesia memiliki jumlah pulau mencapai 17.480 buah dan merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang nomer 4 di dunia, yaitu lebih dari 95.181 kilometer. Dengan adanya garis pantai ini, menjadi salah satu potensi bagi Indonesia untuk mengembangkan energi gelombang laut. Hal ini sangat disayangkan mengingat sumber energi tersebut sangat melimpah dan tak terbatas masih sedikit untuk dimanfaatkan. Dari jumlah pulau yang ribuan tersebut masih banyak pulau – pulau terpencil (remote area) yang belum teraliri oleh listrik karena sulitnya mendapat jaringan listrik nasional dari PLN. Karena akses kepada jaringan PLN belum ada ataupun masih sangat terbatas. Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban terhadap permintaan kebutuhan pembangunan desa di pulau terpencil di Indonesia. Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin dan menggerakkan generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang memiliki suber energi gelombang laut yang melimpah.
Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan. Saat ini, ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih, diantaranya Oyster Wave Energy Converter, Sistem Pelamis Wave Energy Converter, Permanent Magnet Linear Buoy dan Oscillating Water Column (OWC). Salah satu alternatif teknologi tersebut adalah menggunakan sistem kolom air berosilasi atau biasa disebut Oscillating Water Column (OWC), dikarenakan penempatan alat ini mudah, bisa diletakkan di pinggir pantai (shoreline) dan tidak memerlukan biaya mahal untuk instalasi kabel bawah laut karena letaknya yang di pinggir pantai. Untuk Indonesia sendiri sudah ada beberapa penelitian mengenai teknologi Oscillating Water Column tersebut, baik dalam skala laboratorium, segi permodelan software ataupun studi potensi di beberapa wilayah. Soemarwanto, dkk (2013) melakukan studi potensi pembangkit listrik tenaga gelombang laut tipe Oscillating Water Column di Perairan Pulau Sempu Kabupaten Malang dengan beberapa variasi lebar kolom (3x4 meter ; 6 meter ; dan 8 meter) menggunakan percobaan model dengan bantuan software AutoCAD dan Ansys CFD. Utami (2010) melakukan studi potensi pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem Oscillating Water Column di tiga puluh wilayah kelautan Indonesia. Wijaya (2010) melakukan penelitian tentang potensi energi gelombang laut menggunakan teknologi Oscillating Water Column di Perairan Pulau Bali. Lebar chamber OWC yang digunakan sebesar 35 meter dan panjang 18 meter, sesuai standar EPRI (Electric Power Research Institute) Australia. Sedangkan Kusuma, dkk (2014) melakukan penelitian mengenai perancangan prototype pembangkit listrik tenaga gelombang laut tipe Oscillating Water Column di Pantai Bandealit Jember. Prototipe OWC dibuat dengan perbandingan skala 1 : 4 dengan dimensi prototipe panjang, lebar dan tinggi masing – masing 1 meter. Berdasarkan latar belakang tersebut masih perlunya dilakukan penelitian mengenai studi potensi dan analisa kelayakan ekonomis pembangkit listrik dengan menggunakan sistem Oscillating Water Column di Perairan Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Pulau Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 80 Mil atau 120 kilometer sebelah utara Kabupaten Gresik. Pola ketinggian gelombang laut yang terjadi di kawasan ini tergolong cukup besar, hal ini dikarenakan laut yang ada di kawasan ini berhadapan langsung dengan laut lepas (Laut Jawa). Oleh karena itu, laut di kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL). Spesifikasi prototipe Oscillating Water Column yang digunakan dalam penelitian ini yang
telah diaplikasikan di Pantai Parang Racuk, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana studi potensi energi gelombang laut dengan menggunakan sistem Oscillating Water Column mampu memberikan solusi pengoptimalan energi listrik yang dihasilkan di Perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
0 komentar:
Posting Komentar