This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 03 Desember 2018

Contoh lembar kerja siswa/LKS-siklus 1dan siklus 2

Berikut ini contoh lembar kerja siswa dalam penelitian tindakan kelas mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), terdiri dari siklus I dan siklus II.


Macam-macam publikasi ilmiah dan angka kreditnya

Bagi guru yang lagi cari-cari contoh macam-macam publikasi ilmiah buat pengajuan kenaikan pangkat, cara penghitungan angka kreditnya seperi apa, berikut contoh macam-macam publikasi ilmiah dan angka kreditnya.

Baca juga artikel terkait terkait:
Desain pembelajaran beorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
5 Langkah cara mengembangkan pendekatan saintifik
Mengembangkan pendidikan karakter dengan strategi ini di sekolah
Penyusunan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)

Desain pembelajaran beorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Halo rekan-rekan guru semua di seluruh Indonesia dari Sabang samapai Meroke pada artikel kali ini saya kan membagikan mengenai desain pembelajaran yang berorintasi pad Hots. Sudah menjadi hal yang umum bahwa kita sebagau guru ,sebagai pendidik baik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi cerminan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. 

Implementasi Kurikulum 2013 yang menjadi rujukan proses pembelajaran pada satuan pendidikan, sesuai kebijakan, perlu mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut bukan sebagai program tambahan atau sisipan, melainkan sebagai satu kesatuan mendidik dan belajar bagi seluruh pelaku pendidikan di satuan pendidikan.
Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi kita dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. 

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS) juga diterapkan menyusul masih rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain, sehingga standar soal ujian nasional dicoba ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan.

Keseriusan pemerintan dan kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam mencitkan mansuia yang kreatif dan berdaya saing tinggi di era melinal seperti ini,  Ditjen GTK melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (LPPPTK KPTK), Dinas Pendidikan dan instansi publik lainnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komunitas GTK.

Kerja keras semua intansi pemerintahan yang terkait dalam mewujudkan  mansuia yang kreatif dan berdaya saing tinggi membuat buku pegangan Pembelajaran Berorientasi Pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi HOTS

Sabtu, 01 Desember 2018

5 Langkah cara mengembangkan pendekatan saintifik

Pada pembelajaran kurikulum 2013 ini rekan-rekan guru semua pasti tidak asing lagi dengan metode pendekatan saintifik, yakni penedekatan yang menekankan peserta didik untuk mencari pengetahuan yang berkaitan dengan pembelajaran secara mandiri, guru hanya berperan sebagai pasilitator, pendektan saintifik ini, akan peserta didik diharapkan dapat mengembangkan sikap ilmiah, berinovasi dan mampu mencari solusi mengenai permasalah dalam pembelajaran tersebut.
5 Langkah cara mengembangkan pendekatan saintifik

Pada kurikulum 2013 pendekatan keilmuan/saintifik bukan satu-satunya pendekatan yang digunakan, pendektan keilmuan sangan tepat digunakan dalam pembelajaran, supaya peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya secara maksimal. berikut kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

5 Langkah cara mengembangkan pendekatan saintifik

1. Mengamati
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dalam pembelajaran kurikulum 2013, dilakukan dengan beberapa cara, misalanya, peserta didik dapat mengamati lingkungan sekitar sekol, mengamati teks bacaan di buku, membaca dan mendengar informasi yang disampaikan. Dengan mengamati diharapka dapat mengembangkan kedisiplinan, ketelitian dan kesabaran peserta didik dalam mempelajari suatu konteks.

2. Menanya
Kegiatan menanya biasanya dilakukan melalui kegiatan diskusi atau kerja kelompok yang dipasilitasi oleh guru, dengan kegiatan menanya dapat mengembangkan pengetahuan paktual, konseptual hinggi berpikir metakognitif bagi peserta didik.

3. Mencoba/Mengeksplor
Kegiatan mencoba ini peserta didik diminta untuk dapat mengumpulkan informasi melalui, membaca, mengamati aktivitas suatu objek tertentu, kegiatan mencoba ini akan mengasah kemampuan peserta didik untuk dapat berpikir kritis, mengembangkan sikap jujur, disiplin, teliti dan menumbuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik.

4. Mengasosiasi
Kegiatan mengasosiasi dilakukan dengan aktivitas pembelajaran, menganalisi, mengelompokan, mengkategoriakan, membuat kesimpulan, dan mampu berpikir induktif dan deduktif.

5. Mengkomunikasikan
mengkomunikasikan dilakukan dalam bentuk publikasi tentang pengetahuan, keterampilan dalam bentuk tulisan, gambar/sketsa diagram dan grafik.

Untuk lebih jelasanya silahkan rekan-rekan semua tonton video berikut:
sumber:www.gurusd.web.id

Mengembangkan pendidikan karakter dengan strategi ini di sekolah

Program pemerintah dan juga kemernterian pendidikan dan kebudayan saat ini dalam bidang pendidikan adalah bagaimana menciptakan generasi penerus bangsa ini yang dapat berpikir kritis, berfikir tingkat tinggi dan juga bagiaman dalam bertingkahlakunya harus sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Mengembangkan pendidikan karakter dengan strategi ini di sekolah

Tidak heran sejak tahun 2017 lalu pemerintah khususnya kementrian pendidikan menggaungkan dan menyerukan revolusi mental, yakni perlunya integritas, kerja keras dan gotong royong. Sektor pendidikan merupakan ujung tombak untuk mengembangkan kemampuan tersebut, tidak heran program kementrian pendidikan dan kebudayaan saat ini adalah dengan mengadakan pelatihan mengenai PPK (Penguatan Pendidikan Karakter).

Gerakan penumbahan budi pekerti tidak dapat dilakukan satu arah, melainkan berlaku bagi seluruh warga sekolah untuk salaing memberikan keteladanan dan mengembangkan, mendorong tumbuhnya nilai-nilai luhur yang sesuai karakter bangsa. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini lahir karena kesadaran bersama tentang pandangan kedepan mempersiapakan persaiangan di era global ini dalam hal ini lembaga pendidikan dituntut untuk mempersiapakan peserta didik tidak hanya dalam bidang keilmuannya tapi juga dalam kepribadiannya.

Keseriusan kementrian pendidikan dalam mengembangakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini kementrian pendidikan mengadakan pelatihan dari jenjang Sekolah Dasar (SD), samapi Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK), tidak hanya itu pemerinta juga membuat modul untuk menjadi panduan bagi semua unsur yang terlibat didalamnya.


Selain modul PPK Kemdikbud juga mengembangkan simulasi model implementasi program penguatan pendidikan karakter dengan melalui konsep 5 Tema Sekolah Pendidikan Karakter. dengan berbagai pertimbangan dan dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbduaya melalui penguatan nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air.

Dalam melaksanakan 5 tema sekolah pendidikan karakter yang dimaksud adalah pemberian jadwal dalam hal ini misalnya, (Senin: Nasionalis, Selasa: Integritas, Rabu: Mandiri, Kamis: Gotong royong, dan Jumat: Religius) tapi pelaksanannya tergantung lembaga pendidikan masing-masing disesuaikan dengan kemampuan, atau kecukupan tenaga pendidik dan sarana dan prasarana yang menunjang.

Nah itulah paparan dalam artikel ini mengenai pendidikan karakter (PPK), semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan semuanya. Termikasih
sumber:www.gurusd.web.id







Penyusunan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)

Tuntutan kurikulum 2013 ini menuntut seorang guru dapat mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik dengan lebih kritis dan analitis sesuai standar internasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan dinas pendidikan. Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan, penyempurna yang paling menonjol pada standar isi, dikurangi ,materi-materi yang tidak relevan, pendalaman dan perluasan materi-materi yang relevan bagi peserta didik.
Penyusunan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill)
Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah menggenjot dan mengadakan pelatihan-pelatihan di setiap kabupaten dan kota mengenai bagaimana cara mengembangkan seorang anak atau peserta didik mampu berpikir tingkat tinggi, kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berpikir yang tidak sekedar mengingat, menyetakan kembali atau merujuk tanpa melakukan pengolahan. untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi maka di susunlah soal-soal Hots yang pada konteksnya soal Hots di gunakan untuk mengukur kemampuan, "transfer dari satu konsep kekonsep yang laian, memproses dan menerapakan suatu informasi yang diperoleh, mencari kaitan dari beberagai sumber informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan informasi yang di dapat, dan dapat menelaah ide atau informasi secara kritis.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal Hots mengukur dimensi metakognitif, tidak sekedar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterprestasikan, memacahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery), metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

Bagai sahabat dan rekan-rekan guru-guru semuanya untuk dapat mengembangkan soal-soal Hots tersebut kementerian pendidikan dan kebudayaan telah meneribitkan panduan atau modul penyusunan soal Hots pada link berikut: Modul Penyusunan Soal HOTS
Sumber: www.gurusd.web.id